Tawadhu' Para Salaf
![](http://img2.blogblog.com/img/icon18_edit_allbkg.gif)
https://ahlussunnah-muna.blogspot.com/2015/04/tawadhu-para-salaf.html
Bakar bin Abdullah al-Muzani, apabila ia melihat orang yang lebih
tua, ia berkata, “Ia lebih baik daripada aku, Ia telah beribadah kepada Allah
sebelum aku.” Dan apabila ia melihat orang yang lebih muda, ia berkata, “Ia
lebih baik daripada aku. Aku telah berbuat dosa lebih banyak daripada
dia." [2/226]
Yazid bin Abdul Malik bin Marwan pernah mendatangi Makhul yang
tengah bersama sahabat-sahabatnya. Ketika kami melihatnya, kami bermaksud memberinya
tempat, tetapi Makhul berkata, “Tetaplah kalian di tempat! Biarkan ia duduk di
mana ia menemukan tempat duduk, supaya ia bisa belajar rendah hati.” [5/184]
Yahya bin Ma’in berkata, “Aku tidak pernah melihat orang seperti
Ahmad bin Hambal. Kami berteman dengan selama 50 tahun dan ia sama sekali tidak
pernah membanggakan sesuatu pun pada kami dari keshalihan dan kebaikan yang ada
pada dirinya.” [9/181]
Jubair bin Nufair meriwayatkan bahwa ada sejumlah orang yang
berkata kepada Umar bin Khaththab, “Demi Allah, kami tidak pernah melihat orang
yang paling adil dalam memutuskan perkara, lebih lantang dalam menyuarakan
kebenaran dan lebih tegas terhadap orang-orang munafiq daripada anda, wahai
Amirul Mukminin. Jadi anda adalah manusia terbaik setelah Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam.” Lalu Auf bin Malik berkata, “Kalian bohong.
Demi Allah, kami pernah melihat orang yang lebih baik dari dia setelah
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” “Siapa dia, hai Auf?” tanya Umar.
Auf menjawab, “Abu Bakar.” Umar berkata, “Auf benar dan kalian bohong. Demi
Allah, Abu Bakar itu lebih harum daripada aroma misk. Sedangkan aku lebih sesat
daripada unta milik keluargaku.” [5/134]
Al-A’masy berkata, “Mundzir bercerita bahwa ar Rabi’ bin Khutsaim
pernah menyapu kebunnya sendiri. Kemudian ada orang yang berkata kepadanya,
“Sesungguhnya anda tidak perlu melakukan ini.” Ia menjawab, “Aku ingin
mengambil jatah pekerjaanku.” [2/116]
Yunus berkata, “Aku pernah mendengar Muhammad bin Wasi’ berkata,
“Andaikan dosa itu mempunyai bau, niscaya kalian tidak sanggup dekat denganku
karena busuknya bauku.” [2/349]
Wuhaib berkata, “Aku pernah mendengar Ayyub berkata, ‘Jika
orang-orang shalih disebut, maka aku tidak termasuk di antara mereka.” [5/3]
Khalaf bin Tamim berkata, “Aku pernah melihat Sufyan di Makkah
sedang dikerumuni oleh para ahli Hadits. ia berkata, “Inna lillahi wa inna
ilaihi roji’un. Aku khawatir Allah akan menyia-nyiakan umat ini karena orang
sepertiku masih dibutuhkan.” [7/64]
Sa’id bin Amir berkata, “Aku mendengar informasi bahwa Yunus bin
Ubaid berkata, “Sungguh, aku pernah menghitung seratus pekerti dari sekian
banyak pekerti kebajikan, namun tidak ada satupun ada pada diriku.” [3/18]
(Dikutip dari buku “1000 Hikmah Ulama Salaf" – karya Syaikh
Shalih bin Abdul Aziz al-Muhaimid yang merupakan intisari dari kitab
"Hilyatul Auliya’" karya al-Imam Abu Nu’aim al-Ashfahani rahimahullah
[336H - 430H])