Menjalin Cinta dan Menjaga Hubungan Baik Termasuk Prinsip Ahlus Sunnah wal Jama’ah
![](http://img2.blogblog.com/img/icon18_edit_allbkg.gif)
https://ahlussunnah-muna.blogspot.com/2015/06/menjalin-cinta-dan-menjaga-hubungan_7.html
Syaikhul Islam
Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata,
Dan firman Allah ta’ala,
Dan firman Allah ta’ala,
Dan nash-nash yang semisalnya, yang memerintahkan untuk berjama’ah dan bersatu serta melarang berpecah belah dan berselisih. Maka orang-orang yang mengamalkan prinsip ini, merekalah Ahlul Jama’ah, sebagaimana orang-orang yang tidak mengamalkannya adalaha ahlul furqoh (orang-orang yang suka berpecah belah).” [Majmu’ Al-Fatawa, 28/51]
Sumber: www.sofyanruray.info
مِنْ الْقَوَاعِدِ الْعَظِيمَةِ الَّتِي هِيَ مِنْ جِمَاعِ الدِّينِ:
تَأْلِيفَ الْقُلُوبِ وَاجْتِمَاعَ الْكَلِمَةِ وَصَلَاحَ ذَاتِ الْبَيْنِ فَإِنَّ
اللَّهَ تَعَالَى يَقُولُ: {فَاتَّقُوا اللَّهَ وَأَصْلِحُوا ذَاتَ بَيْنِكُمْ}
وَيَقُولُ: {وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا}
وَيَقُولُ: {وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ تَفَرَّقُوا وَاخْتَلَفُوا مِنْ بَعْدِ
مَا جَاءَهُمُ الْبَيِّنَاتُ وَأُولَئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ}. وَأَمْثَالُ
ذَلِكَ مِنْ النُّصُوصِ الَّتِي تَأْمُرُ بِالْجَمَاعَةِ والائتلاف وَتَنْهَى عَنْ
الْفُرْقَةِ وَالِاخْتِلَافِ. وَأَهْلُ هَذَا الْأَصْلِ: هُمْ أَهْلُ الْجَمَاعَةِ
كَمَا أَنَّ الْخَارِجِينَ عَنْهُ هُمْ أَهْلُ الْفُرْقَةِ.
“Termasuk
pondasi agama yang sangat agung, yang merupakan intisari agama adalah penyatuan
hati, berpadunya kalimat dan baiknya hubungan, karena Allah subhanahu wa ta’ala
berfirman,
فَاتَّقُوا اللهَ وَأَصْلِحُوا ذَاتَ بَيْنِكُمْ
“Sebab itu
bertakwalah kepada Allah dan perbaikilah hubungan di antara sesamamu.”
(Al-Anfal: 1)Dan firman Allah ta’ala,
وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا
“Dan
berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu
bercerai berai.” (Ali Imron: 103)Dan firman Allah ta’ala,
وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ تَفَرَّقُوا وَاخْتَلَفُوا مِنْ
بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْبَيِّنَاتُ وَأُولَئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ
“Dan janganlah
kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang
keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat
siksa yang berat.” (Ali Imron: 105)Dan nash-nash yang semisalnya, yang memerintahkan untuk berjama’ah dan bersatu serta melarang berpecah belah dan berselisih. Maka orang-orang yang mengamalkan prinsip ini, merekalah Ahlul Jama’ah, sebagaimana orang-orang yang tidak mengamalkannya adalaha ahlul furqoh (orang-orang yang suka berpecah belah).” [Majmu’ Al-Fatawa, 28/51]
Sumber: www.sofyanruray.info