Adab-Adab Berbicara Bagi Wanita Muslimah
![](http://img2.blogblog.com/img/icon18_edit_allbkg.gif)
https://ahlussunnah-muna.blogspot.com/2015/05/adab-adab-berbicara-bagi-wanita-muslimah.html
Wahai
saudariku muslimah………
1)
Berhati-hatilah dari terlalu banyak berceloteh dan terlalu banyak berbicara,
Allah Ta’ala berfirman:
” لا خير في
كثير من نجواهم إلا من أمر بصدقة أو معروف أو إصلاح بين الناس ” (النساء: الآية
114(
Artinya:
“Dan
tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali
bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau
berbuat ma’ruf, atau mengadakan perdamaian diantara manusia “. (An nisa:114)
Dan
ketahuilah wahai saudariku,semoga Allah ta’ala merahmatimu dan menunjukimu
kepada jalan kebaikan, bahwa disana ada yang senantiasa mengamati dan mencatat
perkataanmu.
“عن اليمين وعن
الشمال قعيد. ما يلفظ من قولٍ إلا لديه رقيب عتيد ” (ق: الآية 17-18(
Artinya:
“Seorang
duduk disebelah kanan,dan yang lain duduk disebelah kiri.tiada satu ucapanpun
yang diucapkan melainkan ada didekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir”
(Qaaf:17-18).
Maka
jadikanlah ucapanmu itu menjadi perkataan yang ringkas, jelas yang tidak
bertele-tele yang dengannya akan memperpanjang pembicaraan.
2)
Bacalah Al qur’an karim dan bersemangatlah untuk menjadikan itu sebagai wirid
keseharianmu, dan senantiasalah berusaha untuk menghafalkannya sesuai
kesanggupanmu agar engkau bisa mendapatkan pahala yang besar dihari kiamat
nanti.
عن عبد الله بن عمرو رضي الله عنهما-
عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: ” يقال لصاحب القرآن: اقرأ وارتق ورتّل كما كنت ترتّل
في الدنيا فإن منزلتك عند آخر آية تقرؤها رواه أبو داود والترمذي
Dari
abdullah bin ‘umar radiyallohu ‘anhu, dari Nabi Shallallahu Alaihi wa aalihi
wasallam, beliau bersabda:
dikatakan
pada orang yang senang membaca alqur’an: bacalah dengan tartil sebagaimana
engkau dulu sewaktu di dunia membacanya dengan tartil, karena sesungguhnya
kedudukanmu adalah pada akhir ayat yang engkau baca.
(HR.abu
daud dan attirmidzi)
3)
Tidaklah terpuji jika engkau selalu menyampaikan setiap apa yang engkau
dengarkan, karena kebiasaan ini akan menjatuhkan dirimu kedalam kedustaan.
عن أبي هريرة رضي الله عنه أن النبي
صلى الله عليه وسلم قال: ” كفى بالمرء كذباً أن يتحدّث بكل ما سمع “
Dari
Abu hurairah radiallahu ‘anhu,sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda: “Cukuplah seseorang itu dikatakan sebagai pendusta ketika dia menyampaikan
setiap apa yang dia dengarkan.”
(HR.Muslim
dan Abu Dawud)
4)
jauhilah dari sikap menyombongkan diri (berhias diri) dengan sesuatu yang tidak
ada pada dirimu, dengan tujuan membanggakan diri dihadapan manusia.
عن عائشة – رضي الله عنها- أن امرأة قالت:
يا رسول الله، أقول إن زوجي أعطاني ما لم يعطني؟ قال رسول الله صلى الله عليه
وسلم: ” المتشبّع بما لم يُعط كلابس ثوبي زور “.
Dari
aisyah radiyallohu ‘anha, ada seorang wanita yang mengatakan:wahai Rasulullah,
aku mengatakan bahwa suamiku memberikan sesuatu kepadaku yang sebenarnya tidak
diberikannya.berkata Rasulullah Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam,: orang
yang merasa memiliki sesuatu yang ia tidak diberi, seperti orang yang memakai
dua pakaian kedustaan.” (muttafaq alaihi)
5)
Sesungguhnya dzikrullah memberikan pengaruh yang kuat didalam kehidupan ruh
seorang muslim, kejiwaannya, jasmaninya dan kehidupan masyarakatnya. maka
bersemangatlah wahai saudariku muslimah untuk senantiasa berdzikir kepada Allah
ta’ala, disetiap waktu dan keadaanmu. Allah ta’ala memuji hamba-hambanya yang
mukhlis dalam firman-Nya:
” الذين يذكرون
الله قياماً وقعوداً وعلى جنوبهم… ” (آل عمران: الآية 191(
Artinya:
“(yaitu)
orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan
berbaring…” (Ali imran:191).
6)
Jika engkau hendak berbicara,maka jauhilah sifat merasa kagum dengan diri
sendiri, sok fasih dan terlalu memaksakan diri dalam bertutur kata, sebab ini
merupakan sifat yang sangat dibenci Rasulullah Shallallahu Alaihi wa aalihi
wasallam, dimana Beliau bersabda:
” وإن أبغضكم
إليّ وأبعدكم مني مجلساً يوم القيامة الثرثارون والمتشدقون والمتفيهقون “.
“sesungguhnya
orang yang paling aku benci diantara kalian dan yang paling jauh majelisnya
dariku pada hari kiamat : orang yang berlebihan dalam berbicara, sok fasih
dengan ucapannya dan merasa ta’ajjub terhadap ucapannya.”
(HR.Tirmidzi,Ibnu
Hibban dan yang lainnya dari hadits Abu Tsa’labah Al-Khusyani radhiallahu anhu)
7)
Jauhilah dari terlalu banyak tertawa,terlalu banyak berbicara dan
berceloteh.jadikanlah Rasulullah Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam, sebagai
teladan bagimu, dimana beliau lebih banyak diam dan banyak berfikir beliau
Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam, menjauhkan diri dari terlalu banyak
tertawa dan menyibukkan diri dengannya.bahkan jadikanlah setiap apa yang engkau
ucapkan itu adalah perkataan yang mengandung kebaikan, dan jika tidak, maka
diam itu lebih utama bagimu. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam,
bersabda:
” من كان يؤمن
بالله واليوم الآخر فليقل خيراً أو ليصمت “.
”
Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir,maka hendaknya dia
berkata dengan perkataan yang baik,atau hendaknya dia diam.”
(muttafaq
alaihi dari hadits Abu Hurairah radhiallahu anhu)
8)
jangan kalian memotong pembicaraan seseorang yang sedang berbicara atau
membantahnya, atau meremehkan ucapannya. Bahkan jadilah pendengar yang baik dan
itu lebih beradab bagimu, dan ketika harus membantahnya, maka jadikanlah
bantahanmu dengan cara yang paling baik sebagai syi’ar kepribadianmu.
9)
berhati-hatilah dari suka mengolok-olok terhadap cara berbicara orang lain,
seperti orang yang terbata-bata dalam berbicara atau seseorang yang kesulitan
berbicara.Alah Ta’ala berfirman:
” يا أيها الذين
آمنوا لا يسخر قوم من قوم عسى أن يكونوا خيراً منهم ولا نساء من نساء عسى أن يكن
خيراً منهن ” (الحجرات: الآية 11(
“Hai
orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan
kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka.
Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi
yang direndahkan itu lebih baik.”
(QS.Al-Hujurat:11)
10)
jika engkau mendengarkan bacaan Alqur’an, maka berhentilah dari berbicara,
apapun yang engkau bicarakan, karena itu merupakan adab terhadap kalamullah dan
juga sesuai dengan perintah-Nya, didalam firman-Nya:
: ” وإذا قرىء
القرآن فاستمعوا له وأنصتوا لعلكم ترحمون ” (الأعراف: الآية 204(.
Artinya:
“dan apabila dibacakan Alqur’an,maka dengarkanlah dengan baik dan perhatikanlah
dengan tenang agar kalian diberi rahmat”. (Qs.al a’raf :204)
11) bertakwalah
kepada Allah wahai saudariku muslimah,bersihkanlah majelismu dari ghibah dan
namimah (adu domba) sebagaimana yang Allah ‘azza wajalla perintahkan kepadamu
untuk menjauhinya. bersemangatlah engkau untuk menjadikan didalam majelismu itu
adalah perkataan-perkataan yang baik,dalam rangka menasehati,dan petunjuk
kepada kebaikan. perkataan itu adalah sebuah perkara yang besar, berapa banyak
dari perkataan seseorang yang dapat menyebabkan kemarahan dari Allah ‘azza
wajalla dan menjatuhkan pelakunya kedalam jurang neraka. Didalam hadits Mu’adz
radhiallahu anhu tatkala Beliau bertanya kepada Nabi Shallallahu Alaihi wa
aalihi wasallam: apakah kami akan disiksa dengan apa yang kami ucapkan? Maka
jawab Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda:
” ثكلتك أمك يا
معاذ. وهل يكبّ الناس في النار على وجوههم إلا حصائدُ ألسنتهم ” ( رواه الترمذي(.
“engkau
telah keliru wahai Mu’adz, tidaklah manusia dilemparkan ke Neraka diatas
wajah-wajah mereka melainkan disebabkan oleh ucapan-ucapan mereka.”
(HR.Tirmidzi,An-Nasaai
dan Ibnu Majah)
12)
berhati-hatilah -semoga Allah menjagamu- dari menghadiri majelis yang buruk dan
berbaur dengan para pelakunya, dan bersegeralah-semoga Allah menjagamu- menuju
majelis yang penuh dengan keutamaan, kebaikan dan keberuntungan.
13)
jika engkau duduk sendiri dalam suatu majelis, atau bersama dengan sebagian
saudarimu, maka senantiasalah untuk berdzikir mengingat Allah ‘azza wajalla
dalam setiap keadaanmu sehingga engkau kembali dalam keadaan mendapatkan
kebaikan dan mendapatkan pahala. Allah ‘azza wajalla berfirman:
” الذين يذكرون
الله قياماً وقعوداً وعلى جنوبهم “. (آل عمران: الآية 191(
Artinya:
“(yaitu) orang – orang yang mengingat Allah sambil berdiri,atau duduk,atau
dalam keadaan berbaring” (QS..ali ‘imran :191)
14) jika
engkau hendak berdiri keluar dari majelis, maka ingatlah untuk selalu
mengucapkan:
” سبحانك اللهم
وبحمدك أشهد أن لا إله إلا أنت، أستغفرك وأتوب إليك “.
“maha
suci Engkau ya Allah dan bagimu segala pujian,aku bersaksi bahwa tidak ada Ilah
yang berhak untuk disembah kecuali Engkau, aku memohon ampun kepada-Mu, dan aku
bertaubat kepada-Mu”
Sehingga
diampuni bagimu segala kesalahanmu di dalam majelis tersebut.
Ditulis
oleh: Haya Bintu Mubarak Al-Buraik
Dari
kitab: mausu’ah al-mar’ah al-muslimah: 31-34
Alih
bahasa : Ummu Aiman