Ketika Islam Di Kambinghitamkan
![](http://img2.blogblog.com/img/icon18_edit_allbkg.gif)
https://ahlussunnah-muna.blogspot.com/2017/04/ketika-islam-di-kambinghitamkan.html
Islam
adalah agama yang paling bermutu, lengkap dan sempurna. Di antara berbagai
agama, Islam adalah agama yang tidak tertandingi sepanjang zaman.
Karena
itu Al Qur’an menantang manusia dan jin untuk membuat ajaran seperti Al Qur’an,
atau sekedar membuat satu surah saja, atau bahkan satu ayat pun yang semisal
dengan Al Qur’an, baik dari kandungan makna, gaya bahasa dan kebenaran serta
misi yang dibawanya.
Allah ﷻ berfirman, Artinya; "Dan jika kamu (tetap) dalam
keraguan tentang Al Quran yang kami wahyukan kepada hamba kami (Muhammad),
buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Quran itu dan ajaklah
penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar. Maka jika
kamu tidak dapat membuat(nya) – dan pasti kamu tidak akan dapat membuat(nya),
peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang
disediakan bagi orang-orang kafir". (QS. Al-Baqarah: 23-24)
Berbagai
ajaran dan ideologi telah tumbang satu-persatu atau paling tidak sarat dengan
kritik disana-sini. Hanya Islam sebagai ajaran sempurna yang diakui oleh kawan
maupun lawan (yang obyektif), tidak mengandung kelemahan dan abadi sepanjang
zaman. Allah kberfirman,
Artinya; "Pada hari Ini Telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan Telah
Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan Telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu".
(QS. Al Maidah: 3)
Al-Imam
Abul Fida` Ibnu Katsir v berkata
dalam Tafsir Ibnu Katsir (2/14), “Ini adalah karunia Allah k yang paling besar terhadap umat ini, di saat Allah
telah menyempurnakan agama bagi mereka, maka mereka pun tidak butuh lagi kepada
agama yang lain dan tidak kepada nabi yang lain selain Nabi mereka ﷺ.
Oleh karena itu, Allah kmenjadikan
beliau sebagai penutup para nabi. Dia telah mengutus beliau kepada bangsa
manusia dan jin. Jadi, tidak ada perkara yang halal, selain yang beliau
halalkan dan tidak ada perkara yang haram selain yang dia haramkan, serta tidak
ada ajaran agama selain yang dia syariatkan".
Allah
kpilihkan Islam sebagai kita di
antara agama-agama yang lain, karena Islam agama yang diakui di sisi Allah,
bukan agama yang lain. Allah k
berfirman mengancam orang yang mencari agama selainnya,
"Barang siapa yang mencari agama selain islam, maka sungguh Allah tidak
akan menerima darinya. Dan di akhirat kelak dia termasuk orang-orang yang
merugi" (QS.Al-’Imran: 85)
Namun
setelah kejadian 11 September 2001, bom bali, serta peledakan di Jakarta, isu
terorisme semakin menjadi-jadi dan menimbulkan polemik yang telah meninggalkan
berbagai trauma, kepedihan dan kekalutan di tengah manusia; menyebabkan Islam
tertuduh –walaupun Islam berlepas diri darinya-.
"Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mu’min, dan mu’minat, tanpa
kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul
kebohongan, dan dosa yang nyata". (QS. Al-Ahzab: 58)
Kejadian
attack WTC dan Pentagon AS sungguh sangat menghebohkan, sehingga dengan
kejadian ini menjadi alasan bagi dunia barat yang kafir dan orang-orang seperti
mereka untuk memberikan gelar kepada Islam sebagai "teroris"
dan "agama haus darah"!!
Ini
adalah tuduhan yang sangat keji, sangat tidak layak kalau Islam dikaitkan
dengan terorisme, karena nilai Islam yang agung nan luhur sangat bertolak
belakang dengan terorisme itu sendiri, berdasarkan beberapa alasan berikut:
8 Islam
adalah rahmat bagi semesta alam.
Diantara
rahmat Allah k yang sangat agung kepada manusia, dijadikannya syariat
Islam ini sebagai syariat yang penuh dengan rahmat, kemurahan dan kemudahan.
Sepanjang perjalanan kehidupan manusia, Islam dikenal dengan sifat rahmat ini;
memang Islam akan tetap menjadi rahmat bagi manusia pada segala keadaan, di
setiap waktu dan tempat. Allah k berfirman, Artinya; "Dan tiadalah kami mengutus
kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi alam semesta" (Al-Anbiyaa’:107)
Allah
k menurunkan
Al Qur’an sebagai rahmat dan obat bagi orang-orang yang beriman. Sebagaiman
dalam firman-Nya, Artinya; "dan kami turunkan
kepadamu Al Kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk
serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri".
(QS. An Nahl: 89)
8 Islam adalah agama yang penuh
dengan keadilan.
Islam
adalah agama yang dipenuhi dengan keadilan. Sebab itu adalah prinsip Islam yang
dijelaskan dalam berbagai nash, ayat maupun hadits. Prinsip ini benar-benar
merupakan akhlak mulia yang sangat ditekankan dalam syariat Islam, sehingga
wajar kalau tuntunan dan aturan agama, semuanya dibangun di atas dasar keadilan
dan seluruh lapisan manusia diperintahkan untuk berlaku dengan adil. Allah k berfirman, Artinya; "Sesungguhnya Allah menyuruh
(kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat,"
(QS. An Nahl: 90)
Imam
Ibnu Katsir v berkata
dalam Tafsir Al-Qur’an Al-Azhim (2/769), "Allah k mengabarkan bahwa Dia memerintahkan para hamba-Nya
untuk berbuat adil, yaitu seimbang; Dia menganjurkan (mereka) untuk berbuat
adil".
Imam
Muhammad bin Ali Asy-Syaukaniy v
berkata dalam Fath Al-Qodir (3/269), "Yang paling utama, kata
"adil" ditafsiri berdasarkan maknanya dalam bahasa, yaitu pertengahan
diantara dua sikap: sikap ekstrim, dan sikap teledor. Makna perintah Allah
untuk berbuat adil, hendaknya para hamba-Nya dalam beragama berada pada kondisi
pertengahan; tidak condong kepada sikap ekstrim (yaitu, keterlaluan yang
tercela dalam agama), dan tidak pula condong kepada sikap teledor (yaitu,
melalaikan sesuatu diantara ajaran agama)"
Bahkan
kepada musuh pun, Allah memerintahkan kita berbuat adil. Allah kberfirman, Artinya;
"Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap
sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena
adil itu lebih dekat kepada taqwa" (QS. Al Maidah: 8)
Seorang
Ahli tafsir, Imam Abu As-Su’ud Muhammad bin Muhammad Al-Imadiy v berkata dalam Irsyad Al-Uqul As-Salim(3/12) saat
menjelaskan makna ayat ini," Janganlah sekali-kali kerasnya kebencianmu
terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil . Lantaran itu,
kalian tidak mau memberikan persaksian yang adil dalam hak-hak mereka, atau
melampaui batas atas mereka dengan melakukan sesuatu yang tidak halal semisal
itu, menuduh mereka, membunuh wanita, dan anak-anak mereka; merusak perjanjian
karena balas dendam, dan lainnya. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat
kepada taqwa yang diperintahkan kepada kalian ". Rasulullah ﷺ menyatakan
dengan tegas agar keadilan ditegakkan hingga beliau bersabda:
إِنَّ بَنِيْ إِسْرَائِيْلَ كَانَ إِذَا سَرَقَ فِيْهِمْ
الشَّرِيْفُ تَرَكُوْهُ وَإِذَا سَرَقَ فِيْهِمْ الضَّعِيْفُ قَطَعُوْهُ لَوْ
كَانَتْ فَاطِمَةُ لَقَطَعْتُ يَدَهَا
"Andaikata Fatimah putri
Muhammad mencuri maka sungguh saya yang akan memotong tangannya". [HR.Al-Bukhary
(3526) dan Muslim (1689)].
8 Islam adalah agama penegak
keamanan
Allah
k menjadikan
Islam sebagai agama yang bertujuan menegakkan keamanan di tengah manusia.
Karena keamanan adalah suatu hal yang dituntut dalam kehidupan, dimana seluruh
makhluk sangat membutuhkannya dalam memenuhi hal-hal yang berkaitan dengan
maslahat kepentingan mereka, baik yang sifatnya keduniaan maupun keagamaan.
Andai seseorang meraih keselamatan badan dan keluasan rizki; semua itu tidaklah
bernilai, kecuali dengan keamanan dan ketentraman.
Karenanya,
Islam sangat menjaga keamanan jiwa manusia hingga pada tempat yang aman
sekalipun, seperti masjid. Rasulullah ﷺ bersabda,
إِذَا مَرَّ أَحَدُكُمْ فِيْ مَسْجِدِنَا أَوْ فِيْ سُوْقِنَا
وَمَعَهُ نَبْلٌ فَلْيُمْسِكْ عَلَى نِصَالِهَا أَوْ قَالَ فَلْيَقْبِضْ بِكَفِّهِ
أَنْ يُصِيْبَ أَحَدًا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْهَا بِشَيْءٍ
" Apabila salah
seorang dari kalian berlalu di masjid kami atau di pasar kami dengan membawa
tombak. Maka hendaklah ia memegang ujungnya" . Atau beliau berkata:
"hendaknya ia menggenggam dengan tangannya agar tidak sesuatu pun dari
senjata-senjata tersebut yang menimpa salah seorang dari kaum muslimin".
[HR.Al Bukhary (6664) dan Muslim (2615)]
Membuat
seorang muslim menjadi takut adalah perkara yang diharamkan dengan segala
bentuknya. Nabi ﷺ bersabda,
لَا يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ أَن يُرْوِعَ مَسْلِمًا
"Tidak halal bagi
seorang muslim membuat takut muslim yang lain" [HR.Ahmad
(5/362), dan Abu Dawud (5004),dan di-shohih-kan oleh Syaikh Al-Albani didalam
Ghoyatul Marom (447)]
8 Islam adalah agama yang
mengecam perbuatan kezholiman
Nilai-nilai
Islam yang agung nan suci tidaklah sejalan dengan perbuatan kezholiman dan
membuat kerusakan di muka bumi. Allah k telah mengharamkan kezholiman
atas dirinya dan kepada hamba-Nya didalam hadits Qudsi :
يَا عِبَادِيْ إِنِّيْ حَرَّمْتُ الظُّلْمَ عَلَى نَفْسِيْ
وَجَعَلْتُهُ بَيْنَكُمْ مُحَرَّمًا فَلَا تَظَالَمُوْا
"Sesungguhnya aku
mengharamkan kezholiman atas diriku dan aku menjadikan hal tersebut sebagai
perkara yang haram antara sesama kalian. Maka janganlah kalian saling
mendzolimi. [HR..Muslim (2577),Ibnu Hibban (619), Abdur
Rozzaq (20272),Al-Baihaqiy dalam Al-Kubro (11283), Abu Nu'aim (5/125),
Ath-Thobroniy dalam Musnad Asy-Syamiyyin (338). Lihat Takhrij Al-Misykah (2326)]
Rasulullah
ﷺ
bersabda,
اتقوا الظلم فإن الظلم ظلمات يوم القيامة
"Takutlah terhadap
perbuatan dzolim, sebab kedzoliman adalah kegelapan di atas kegelapan di hari
kiamat". [HR..Ahmad dalam Al-Musnad (2/92 & 136),
Al-Bukhary dalam Al-Adab Al-Mufrod (483), Muslim(2578), Al-Hakim (27). Lihat
Ash-Shohihah (858)]
8 Islam adalah agama yang mengajak
kepada perbaikan
Islam
sangat menganjurkan untuk berbuat kebaikan dan larangan dari berbuat kerusakan
di muka bumi di dalam banyak ayat, diantaranya adalah firman Allah k:
"Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Allah
memperbaikinya" (QS. Al A’raf: 56)
Oleh
karena itu, tuduhan-tuduhan yang dilontarkan kepada Islam adalah sesuatu yang
tidak benar. Bagaimana hal itu bisa terjadi? Padahal Islam sangat mengecam dan
mencela perbuatan kerusakan di muka bumi. Janganlah hanya karena perbuatan
segelintir orang, sehingga kita mengkambinghitamkan agama yang mulia ini.
Ketika agama kita dicela, nabi kita dihina dengan karikatur mereka, hukum-hukum
Allah diotak-atik satu-persatu, diantaranya poligami, sunnah-sunnah Nabi ﷺ
dilecehkan. Ini merupakan kerusakan dan perusakan yang menyebabkan resahnya
masyarakat. Kita harus membelanya dengan seluruh tenaga kita, tapi bukan dengan
demo, dan mencela penguasa. Karena hal-hal seperti ini, bukan malah meperbaiki,
tapi merusak. Janganlah kita terpengaruh dengan tuduhan-tuduhan orang-orang
kafir, sebab memang mereka telah menanamkan kebencian terhadap Islam sejak
dahulu.
"Orang-orang Yahudi
dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka".
(QS. Al Baqarah: 120)
Abu Ja’far
Ath-Thobariy v berkata dalam membahasakan ayat ini,
"Orang-orang Yahudi, dan Nashrani tak akan ridho (senang) selamanya
kepadamu, wahai Muhammad. Maka tinggalkan meminta sesuatu yang membuat mereka ridho,
dan cocok bagi mereka; menghadaplah dalam mencari ridho Allah ketika mendakwahi
mereka kepada kebenaran yang engkau diutus dengannya". [Lihat Jami'
Al-Bayan (1/565)]
&Sumber: Booklet Al Huda Edisi 45: Jum’at 05
Jumadil ‘Ula 1437 H/12 Februari 2016M